PSGA IAINU Kebumen bersama Dinsos P3A Kabupaten Kebumen fasilitasi Bimtek PPRG Desa

Tingginya angka kemiskinan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Kebumen, mendorong masifnya fasilitasi Pengarusutamaan Gender (PUG) di Kabupaten Kebumen melalui adanya perencanaan dan penganggaran kebijakan di akar rumput. Penguatan lembaga pemerintahan di Desa di Kebumen yang berjumlah 490 Desa terus mendapat penguatan dan Bimtek dari Dinas Sosial P3A  yang diketuai oleh Dwi Suliyanto, S.Sos., M.Si. (Kepala Dinsos P3A) yang berkolaborasi dengan PSGA IAINU KEBUMEN.

Kegiatan bimtek PUG dilaksanakan selama tiga hari yaitu tanggal 8, 14, dan 15 Juni 2023 yang diikuti oleh sekitar 90  desa di Kabupaten Kebumen dan akan dilanjutkan di desa-desa yang lain di Kabupaten Kebumen. Mengundang dua narasumber yaitu Siti Fatimah, M.Pd dan Nurhidayah, M.Pd yang keduanya merupakan dosen IAINU Kebumen dan pengelola PSGA IAINU Kebumen serta fasilitator PUG Daerah.

Kegiatan bimtek dihadiri oleh Sekretaris Dinas Sosial P3A, Siti Nuriatun Faoziyah, S.ag, M.Si  dan Kabid P3A, Marlina, S.Km. Bimtek dibuka oleh Sekretaris Dinas Sosial P3A, dalam sambutannya mengatakan bahwa perbup untuk program kesetaraan gender perlu diturunkan ke desa. Penguatan pengarusutamaan gender di tingkat Desa adalah untuk memperkuat kembali peran serta lembaga pemerintahan Desa dalam menyokong arah pembangunan Indonesia khususnya dalam membangun Kesetaraan Gender, sehingga seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Kebumen dapat menikmati hasil pembangunan, khususnya kelompok rentan mulai perempuan, anak, lansia, difabel, dan lapisan masyarakat untuk bisa mengakses, berpartisipasi, melakukan kontrol dan menikmati manfaat dari pembangunan mulai di tingkat Desa.

“Isu kekerasan perempuan dan anak di desa yang masih cukup tinggi harus menjadi perhatian besar bagi lembaga desa untuk bersama-sama mencari solusi tersebut.  Bimtek ini dalam rangka menguatkan kesetaraan gender di tingkat desa”. Jelasnya.

Sambutan dilanjutkan oleh Kabid P3A yang dalam sambutannya menyatakan bahwa gender perlu dipahami oleh perangkat desa agar program yang direncanakan responsif gender.

“Dalam membuat program desa tidak hanya pembangunan fisik, namun pembuatan program yang mengarah kepada kesetaraan gender menjadi kunci penting dalam rangka menyejahterakan masyarakat”. Jelas Marlina.

Materi sesi pertama diisi oleh Siti Fatimah, M.Pd tentang sosialisasi konsep dan konstruksi gender dan PUG.

“Konsep gender dan PUG perlu dipahami oleh seluruh lembaga desa sebelum membuat perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG) agar perencanaan dan penganggaran yang telah dibuat tepat sasaran”. Terangnya kepada seluruh peserta.

Sesi kedua dilanjutkan dengan teori dan praktik Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) yang difasilitasi oleh Nurhidayah, M.Pd yang sekaligus menjadi ketua PSGA IAINU Kebumen.

Kegiatan berlangsung sangat hidup dan ramai baik peserta laki-laki dan perempuan sangat antusias mengikuti program  penguatan tersebut, sharing dan diskusi dilanjutkan dengan penguatan komitmen peserta dari Kabid P3A Dinsos Kebumen, dengan beberapa pantun.

Keterlibatan Pusat Studi Gender IAINU Kebumen dalam penguatan PUG di Kabupaten Kebumen adalah salah satu bentuk advokasi kampus dalam mengawal pembangunan masyarakat Desa di Kabupaten Kebumen, yang juga dimbangi dengan beberapa program langsung dari kampus melalui KKN, pendampingan sosial keagamaan masyarakat seperti seminar parenting, advokasi ADHA. Tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Kebumen juga mendorong akademisi di lingkungan IAINU untuk Pendampingan sosial ekonomi melalui pelatihan-pelatihan ketrampilan untuk ibu rumah tangga maupun usia produktif. Harapannya kampus tidak lagi menjadi menara gading namun membaur dan menjadi mitra dalam pembangunan di Daerah di Kabupaten Kebumen. Bekal teoritis, akademik dan riset yang dilakukan kampus bisa menjadi salah satu sumber informasi dan rujukan dan peningkatan Pembangunan di Kabupaten Kebumen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *