Tersebar di 25 Desa Wisata, KKN IAINU Siap Petakan Desa Wisata Bertajuk Muslim Friendly

Whatsapp Image 2024 07 14 At 16.59.06 61d9966c

KEBUMEN (14/7) – Sebagai salah satu elemen Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengabdian masyarakat merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh setiap perguruan tinggi, termasuk Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen. Setelah diselenggarakannya pembekalan mahasiswa KKN pada hari Sabtu, 13 Juli 2024, hari ini (14/7) digelar mujahadah sebagai salah satu bentuk ikhtiar dan doa bersama untuk keselamatan semua peserta KKN IAINU tahun akademik 2024/2025.

Kuliah Kerja Nyata atau KKN tahun ini mengusung tema Back to The Village, Build Muslim Friendly Tourism. Membangun Desa Wisata Berbasis Muslim Friendly Tourism untuk Pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals)“. 

Tema tersebut selaras dengan program pemerintah untuk mengembangkan potensi pariwisata halal. Terlebih baru-baru ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan bahwa Indonesia raih peringkat satu wisata halal dalam muslim Travel Index 2023.

Hal tersebut tentu menjadi salah peluang besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat utamanya melalui sektor pariwisata. Sehingga diperlukan adanya perhatian khusus dalam pengelolaanya. Sehingga mampu mempertahankan peringkat tersebut.

Whatsapp Image 2024 07 14 At 09.54.06 38438c4d

Fikria Najitama, M.S.I. selaku ketua KKN menyampaikan bahwa perlu adanya sinergitas antara berbagai pihak, Akademisi, Business, Goverment, Community serta Media. Sinergitas tersebut yang kemudian akan dibawa dalam program KKN IAINU. Diharapkan dengan adanya sinergitas melalui strategi Pentahelix Wisata, nantinya pariwisata Kebumen juga bisa menyumbang indeks keberhasilan dari Wisata Halal. Terlebih Kabupaten Kebumen merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki berbagai sektor pariwisata dan didukung oleh kemudahan akses berbagai moda transportasi. Oleh karenanya, Kebumen harus bisa menjadi Kabupaten yang mandiri mengingat banyak peluang dan potensi yang dapat dikembangkan khususnya sektor pariwisata.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, IAINU Kebumen siap petakan potensi pariwisata melalui KKN IAINU Bertajuk Halal Friendly Tourism yang akan tersebar di 25 lokasi desa wisata yang terdiri dari kelompok KKN Reguler dan KKN mandiri. Diantaranya Desa Kenojayan, Pasir, Srati, Karangduwur, Jatijajar, Candirenggo, Karangbolong, Ayamputih, Grenggeng, Gunungsari, Karanggayam, Karangsambung, Jagasima, Lembupurwo, Mirit, Sendangdalem, Peniron, Karangreja, Grogolbeningsari, Kebonsari, Jembangan, Seboro, Sempor, Tunjungseto, dan Penusupan.

“Kami juga telah menyiapkan program yang nantinya akan diimplementasikan di masyarakat. Yaitu program Desa Wisata bertajuk Muslim Friendly Tourism sebagai program utama. Kemudian sejumlah program pendukung, seperti Program Desa Ekonomi Tumbuh, Program Desa Tanggap Budaya, Program Desa Peduli Pendidikan, dan Program Desa Berjejaring”, jelas Fikria.

Dari program-program tersebut harapannya bisa memunculkan inovasi sehingga KKN tidak hanya menyumbangkan ide-ide saja, melainkan juga memiliki hasil luaran yang jelas dan bisa menciptakan One village one product. Dari inovasi produk inilah yang nantinya akan menjadi salah satu jalan guna meningkatkan perekonomian serta pemberdayaan masyarakat.